Salah satu wadah kalian untuk mengembangkan
diri ya menurut aku adalah organisasi. Mulai dari sd mungkin aku udah terjun ke
dalam suatu organisasi. Begitu pula dengan smp dan sma yang akhirnya aku
memilih untuk ikut andil dalam organisasi intra sekolah (OSIS) dan eskul.
Secara nggak langsung emang dengan ngikutin organisasi itu aku ngerasa banyak
yang berubah. Mulai dari hal baik, maupun hal buruk. Semakin meningkatnya
jenjang sekolah, semakin beda pula porsi suatu organisasi, menurutku.
Nah, dari sini aku nemuin
perbedaan-perbedaan organisasi antara di sma dan perguruan tinggi. Beda.
Semakin kompleks. Pembahasannya pun dikaji dengan berbagai prosedur yang udah
ada dari kakak tingkat sebelumnya. Pasif-Aktifnya mahasiswa menjadi
permasalahan yang sangat mendasar sampai-sampai terkadang hal-hal seperti
itulah yang mesti digodok abis oleh mahasiswa yang peka terhadap kampusnya
sendiri. Hal seperti itu yang nggak aku temuin di organisasi lingkungan smp
maupun sma. Perspektif-perspektif yang muncul pun akan lebih kompleks dan
berdasarkan alasan yang logis beserta realita yang terjadi. Aku bener-bener
ngerasa perbedaan atmosfer yang begitu besar ketika terjun langsung di
oranisasi kampus. Banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari situ.
Ketika aku udah terbiasa dengan
organisasi kampus yang sebegitu rumitnya dan harus beradaptasi maupun berperan
aktif supaya lebih memahami bagaimana alur yang terjadi, nggak lama aku
ditantang untuk mencoba sekaligus belajar memahami dan mencari perbedaan
organisasi di kampus dengan organisasi yang ada di lingkungan RW atau RT yaitu
karang taruna. Ngomong-ngomong soal karang taruna, sedikit membahas ini bukan
yang pertama kalinya aku terjun di organisasi ini, tapi ini sudah yang ke
hemm…kurang lebih 3tahun. Jelas nggak ada masalah menurut aku karena yang aku
lakuin hanya sekedar berpartisipasi dan menjalankan tugas apa yang telah
diperintahkan ke aku. Gitu aja.
Kaget. Jelas kaget ketika tiba-tiba aku
diangkat sebagai ketua. Meskipun hanya sekedar ketua pelaksana suatu kegiatan, bukan
ketua karang taruna nya sendiri. Kata
sekedar mungkin yang sampai saat ini selalu aku remehkan. Ya, menjadi ketua
pelaksana kegiatan 17an bukanlah
“sekedar” karena itu terlalu dianggap sepele. Menjadi seorang pemimpin
itu tidak mudah, apalagi kamu memimpin diantara orang-orang yang berbeda
perspektif satu sama lain. Banyak sekali perbedaan organisasi disini dengan
organisasi di kampus. Awalnya aku
meng’iya’kan permintaan teman-teman karang taruna untuk berperan sebagai ketua
di acara tersebut karena aku fikir ini bukanlah hal yang sulit dengan
pertimbangan setidaknya aku udah sedikit mengerti bagaimana suatu organisasi
itu berjalan. Tetapi, ini ternyata ancaman. Ancaman buat aku yang sesungguhnya
bodoh dengan hal organisasi di lingkungan seperti ini karena nggak tau apa yang
harus dilakukan, bagaimana ranah pembahasannya, medan-medan seperti apa yang
harus aku jalanin disini.
Sempet stress karena yaa aku belum
begitu memahami pribadi satu per satu seperti apa. Secara aku bukanlah domisili
disana meskipun kampung halamanku. Lagi lagi persamaannya adalah dari sini aku
tetap menemukan pribadi yang pasif. Dimana ini merupakan hal yang sangat sulit
untuk menjalankan suatu kegiatan seperti ini. Tidak sedikit dari mereka yang
pasif dan aku pun belum bisa berbuat apa-apa karena aku masih perlu memahami
secara mendalam apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana pemecahan masalahnya.
Sedikit demi sedikit aku jalanin dengan mencoba tetap berhati-hati untuk ranah
yang seperti ini. ketika aku bener-bener pikiran semrawutan, aku mencoba
berkonsultasi dengan seseorang dan dia hanya dapat berkata “Ini pelajaran
berharga, percaya deh”. Dari situlah aku mencoba tetap semangat buat memimpin
dengan ketidaktahuanku. Sampai pada akhirnya setelah aku jalanin dan sampai pada
hari H nya, aku pun sedikit demi sedikit menyadari bahwa ternyata memang banyak
pelajaran-pelajaran yang aku dapetin hingga sekarang. Masih aku inget selalu
ketika aku berhadapan dengan masalah semacam itu dan aku mencoba memahami dari
pelajaran sebelumnya. Mungkin ada sedikit perasaan “menantang” lagi dan semakin
penasaran seperti apa jika dikaji lebih dalam lagi.
Terima kasih banyak untuk seluruh
temen-temen panitia HUT RI ke-68 yaitu remaja RT 05 & 06 Kp Pulo Gede, dari
sinilah saya merasa banyak sekali pelajaran dari masing-masing pribadi kalian.
Kalau boleh saya memilih, saya lebih memilih untuk mencoba mendalami cara kerja
kalian dibandingkan organisasi yang sedang saya duduki dan berperan aktif
sebagai ketua. Ini lebih sulit, tapi kurang menantang. Sekian. Terimakasih J salam gotong royong!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar