Rabu, 13 Mei 2015

Kata Rindu Untukmu

Enam bulan sudah beliau rikuh seperti ini. Melawan penyakit yang ada didirinya. Semakin hari semakin sakit yang dirasanya. Tubuh besarnya, perut buncitnya sekarang berubah menjadi badan yang kering keronta, seperti tak pernah disiram. Tenaganya sudah habis terkuras untuk menahan rasa sakitnya itu. Dia adalah Bapak ku. Sungguh, sehat itu anugerah yang sangat indah pemberian dari Allah SWT. Penyakit yang dideritanya bukanlah penyakit biasa, melainkan penyakit yang memakan waktu dan badan beliau seiring berjalannya waktu. Selama itu pula tugasnya digantikan oleh Mama ku. Perempuan tangguh dan kuat, beliau adalah suri tauladan bagiku. Seakan tak pernah mengenal kata lelah, tapi sesungguhnya apa yang beliau alami begitu berat. Mencari nafkah untuk keluargaku, mengurus Bapak ku yang sakit serta harus membagi waktunya untuk memberikan semangat kepada anak bontotnya.

Rasanya senang menjadi salah satu bagian dikeluarga ini, tak ada kata menyerah dengan ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Mungkin ini merupakan jalan Tuhan untuk melihat hambanya menghargai waktu dan mengambil hikmah dari ini semua.

Aku merindukan sosok Bapak ku, Bapak ku yang dulu. Selalu bekerja keras demi anaknya, sampai terkadang lupa bahwa beliau belum menyentuh nasi seharian. Aku rindu dimanja olehnya, segala apa yang aku inginkan dikabulkan seakan aku adalah anak satu-satunya. Aku rindu tawa canda beliau dengan tebak-tebakannya yang terkadang membuat orang untuk berfikir keras menjawabnya. Aku rindu masa-masa berdua dimana aku dan bapak ku jalan-jalan. Masa dimana aku dijemput di stasiun, diantar kemana pun aku mau, dibantu apapun itu disaat aku mengalami kesulitan, di telepon setiap hari cuma buat nanya kabar. Kangen dimarahin Bapak ketika aku bandel dan gak nurut dengan beliau. aku rindu hal itu semua. Ya Allah, hanya kepadaMu aku mengeluh, mengeluarkan semua unek-unek ku. Hanya kepadaMu aku meminta, kembalikan Bapak ku yang sehat. Sekarang aku sangat sadar, aku sangat menyayangi kedua orangtuaku. Apapun akan aku lakukan demi mereka :')
Aku sayang Bapak
I Love You
Get Well Soon
Because, I Miss You So Much:*

Jumat, 20 Maret 2015

Hasil Pencarian

Everything has change. Kita yang merencanakan, Tuhan yang menentukan. Sometimes, you don't believe it, but now I believe it. Gue percaya banget sama kata-kata itu.
Beberapa bulan yang lalu, sebelum gue ada di semester 6, banyak hal yang dateng untuk dipikirin mateng-mateng, dilema selalu ada. Mulai dari ngambil kuliah atau engga, kapan wisuda, lanjut S1 gak, gue harus gimana dengan ipk gue yg kecil, dan lain-lain.
Sekarang semua terjawab! Rencananya, gue lulus september terus mau nyoba lanjut s1 di univ negeri lagi, pas semester 6 ini, gue gak ambil matakuliah lagi, gue mau fokus sama tugas akhir dan mencoba mencari kerja buat ngisi waktu luang. Itu planning A gue, seketika....... berubah.
Gue harus sadar sekarang lagi diposisi seperti apa. Semenjak bapak jatuh sakit, gue harus merubah semua demi kebaikan gue dan orangtua. Deadline lulus gue majuin, jadi juni. Kalo pun gak kekejar, yg penting mei semua harus udah selesai. September wisudanya gak apa2. Abis lulus langsung nyari kerja buat bantu-bantu. Entah kapan ngelanjutin s1 nya tapi yang pasti gue harus ngejalanin itu dulu. Ya... terkadang egois itu harus diapus kalo menyangkut orang banyak. Apalagi nyangkut orangtua biar bisa balas budi mereka.
Gue beruntung punya mama yg super hebat, bapak yg kuat, kakak yg kadang suka membantu. Well, i can't life without them. Thanks God for everything I have. Ini cobaan berat, tapi saya tau dibalik ini ada sesuatu yg indah. Amiin.

 

Winda Khairiyah Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang